Translate

Selasa, 30 April 2013

MEDAN MENUJU KABANJAHE (BERASTAGI) - SUMATERA UTARA

JELAJAH  NEGERI  KU
Menelusuri Pulau Sumatera
Bersama Keluarga. II
(Lintas Tengah  P.Sumatera)
1

Oleh : Mufidah.H



Pagi yang cerah kami membelah kota medan, menuju Danau Toba melalui Berastagi, ku lihat GPS dan terbentang peta Sumatera. Ku lihat denah Medan menuju Danau Toba, terlihat beberapa kota yang akan kami lalui, Antara nya , Panjur Batu, Sembahe, Sibolangit, Bandar baru, Berastagi (kalau mau mapir), Kabanjahe , dst. 
Disini aku akan ceritakan ke indahan alam dalam perjalanan petualangan dari Medan ke Kabanjahe, jarak tempuh lebih kurang 76 km dengan jalan yang meliuk-liuk di apit gunung di selingi jurang yang terjal.
Simbahe, aku teringat teman Papa ku yang kupanggil Uda (peragin-agin), dia orang Sumbahe tapi sekarang dia bertugas di kota Bogor (Ciawi - Jawa Barat) wah kalau dia berada di Simbahe tentu kami akan mampir
Perjalanlan menuju Simbahe terasa sejuk di pagi hari di tambah gerimis yang turun malu-malu, jalan tidak terlalu padat walau terkadang terlihat pengendara motor menyelip di antara mobil - mobil yang tidak terlalu banyak, mungkin hari masih terlalu pagi dan gerimis turun perlahan. Sembahe adalah salah satu kota wisata yang menjadi andalan Sumatera Utara, Sembahe terkenal dengan pemandian alam nya, dimana hari-hari libur tentu ramai pengunjungnya.    


Jalan Medan - Berastagi (Sembahe - Bandar baru, Sibolangit-Deli Serdang)
    
Jalan Medan menuju Kabanjahe mulus, tetapi agak sedikit tersendat setelah Sibolangit.
Sembahe, Sibolangit, Kabanjahe (Berastagi) daerah wisata dan menjadi salah satu andalan parawisata di Sumatera (Indonesia).

Sibolagit, salah satu kecamatan di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Sibolangit terkenal dengan Bumi Perkemahan Peramuka, Cagar alam sibolangit juga terkenal.
Aku teringat kata Papah ku, bahwa  di Sibolangit pernah di adakan Jambore Nasional Gerakan Pramuka Indonesia (1977), dan juga ada lagunya loh.

Istirahat sambil menikmati Durian di Sibolangit , Deli Serdang 
 Sumatera Utara

Jalan mulai mendaki berliuk-liuk, di kiri kanan jalan terlihat lebat hutan Gunung Sibayak dan gunung  sinabung, terkadang jurang membentang luas.

Berastagi,
Berhawa sejuk dan sedikit yang ku ketahui tentang kota Berastagi, bahwa Berastagi berhawa dingin dengan tanah yang subur sehingga buah dan sayur-sayuran dapat tumbuh dengan baik.
Berastagi di apit dengan dua gunung yang masih aktif  seperti Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung, juga sudah tentu terdapat permandian air panas, sayang kami tidak mampir.
Penduduk kota Berastagi mayoritas Batak Karo, dan Berastagi bersebelahan dengan Danau Toba. Menurut para peneliti bahwa Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung adalah bagian dari Gunung Toba Purba, setelah Gunung Toba Purba meletus dan Danau Toba muncul maka tersisa gunung yang masih aktif yaitu Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak.

 Lebat nya Hutan Sibolangit - Deli Serdang

Black Sweet melucur dengan tenang membelah lebat hutan sumatera terus melaju menuju Kabanjahe, kabut dan hujan rintik-rintik di ketinggian Sibolangit menambah indahnya alam Sumatera yang Allah ciptakan untuk kita jaga bersama.


Sibolangit lewat sudah dengan Hillpark Sibolangit (Wahana permainan), kami tidak mampir untuk bermain, Black sweet hannya singgah untuk mengabadikan ke indahan alam dengan kabut yang cukup tebal.
Black Sweet terus melaju menuju ke Kabanjahe dan akan terus ke Parapat.

Kabanjahe, ibu kota Kabupaten tanah Karo terletak di dataran tinggi Karo, Bukit Barisan Sumatera Utara. Di daerah ini dapat menikmati keindahan Gunung merapi Sibayak yang masih aktif dan hasil alam nya yang berciri khas buah-buahan dan sayur.
Black sweet melewati areal pertanian yang subur kadang terhampar kebun jeruk yang buahnya bergelantungan siap untuk di panen ada juga kebun kubis, sesekali melintas petani berjalan menuju kebunnya, yang perempuan mengenakan kain diatas kepala dengan bentuk khas yang lelaki memikul cangkul dan keranjang bambu, aku jadi teringat lagu nya Frengki & Jane yang berjudul Musim petik. Satu dua Gereja terlihat dengan arsitektur tradisional, tidak beberapa lama Black Sweet sampai di Kaban jahe (ibu kota Kabupaten Tanah Karo), Kabanjahe tidak sedingin Berastagi dan di Kabanjahe terlihat toleransi beragama yang kuat, menambah indahnya Tanah Karo (Sumatera Utara - Indonesia).
Black Sweet meneruskan perjalanan menuju kota Parapat (Danau Toba), tetapi ada baiknya saya tulis tentang Desa Lingga.
Lingga, berjarak kurang lebih 5km dari kota Kabanjahe ibu Kota Karo, Lingga mempunyai rumah - rumah adat yang berumur sekitar 250 tahun tetapi masih kokoh dan rumah tersebut di huni 6-8 keluarga yang masih mempunyai hubungan kerabat (di peroleh  dari Wikipedia) sebuah desa yang unik dan menyenangkan, rumah adat di bangun dengan tidak menggunakan paku tetapi dengan menggunakan tali yang terbuat dari ijuk kalaupun ada paku, pakunya terbuat dari bambu dan mengerjakan nya dengan gotong royong. Kalau ada yang mau melihat indah dan asrinya pedesaan, dan adat istiadat nya , juga masyarakat yang ramah, datang aja ke Desa Lingga Tanah Karo, atau kalau ada yang berkunjung ke berastagi jangan lupa datang juga ke Desa Lingga, jarak dari Berastagi ke Desa Lingga kira-kira 15 km, ngak jauhkan.
Rumah Adat di Desa Lingga (Sumatera Utara)
Aku tersenyum di tenggah Danau Toba (Sumatera Utara)

B e r s a m b u n g . . . . . . . . . . .

Cerita selanjut nya , Jelajah Negeri Ku . . . . .  menceritakan perjalanan ku ke DANAU TOBA dari Kabanjahe, melalui Simarjunjung dan Tongging.
Ikutin ya ceritanya. 


Sabtu, 06 April 2013

PULAU PARI - SNORKELING

Petualangan
di
Pulau Pari
2

Oleh : Mufidah.
  
 Keramaian di dermaga Pulau Pari 

Di kapal sebelum turun

Kumpul di Dermaga Pulau Pari - Kep. Seribu

 Selamat datang Pulau Pari  
Akhirnya kami tiba di dermaga Pulau Pari, kami langsung menuju homestay untuk check in dan istirahat sejenak, acara dilanjutkan dengan makan siang.
Menu sudah di siapkan oleh pengelola dan di hantar ke rumah, tidak boleh ada perotes kalau menunya tidak sesuai selera.

 Homestay di P.Pari 

 Om Rifal - lagi istirahat 

Selesai makan siang, agenda yang di tunggu-tunggu di mulai. . . .

Senorkeling.
Om yang memimpin rombongan kami sudah menjemput dan kami pun akhirnya berangkat menuju perahu untuk memulai senorkeling.

Sebelum senorkeling
Gaya dulu ah . . . . .

 Ikutan gaya juga . . . .



 Briefing sebelum senorkeling 

 Persiapan sebelum senorkeling 
Senorkeling dulu ah. . . .
Pasukan  Senorkeling





 Ada yang mau salto. . . bisa ngak ya

Hiaaaat. . . . jurus apa ya

 Ikan dan Karang
 
Gaya dulu ah

Sore, acara senorkeling pun berakhir dan kami pun kembali ke homestay di Pulau Pari.


B e r s a m b u n g . .  . .

Ikuti cerita selanjutnya, Petualangan malam di Pulau pari. 


 

Selasa, 02 April 2013

MENUJU PULAU PARI


P e t u a l a n g a n
D i
P u l a u  P a r i 
1

Oleh  : Mufidah.H

fidah. h
Bersama Mama 

Pulau Pari adalah salah satu dari sekian banyak Pulau - Pulau yang ada di Kepulauan seribu.
Di Pulau ini di dirikan LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) yang melakukan berbagai penelitian demi kepentingan pelestarian alam di Kepulauan Seribu.
Pulau Pari merupakan salah satu kelurahan di Kec.Kepulauan Seribu Selatan, yang masuk Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta.
Luas Pulau Pari kira-kira 40,32 hektar dan penduduk nya cukup banyak juga.
Untuk mencapai Pulau Pari dapat di tempuh dengan speed boat atau kapal kecil dan perahu biasa, keberangkatan juga mempunyai beberapa tempat atau alternatif seperti : Marina Ancol, Muara Angke, Muara Baru Jakarta, Rawasaban dan Tanjung Pasir, Tangerang.
Kami memilih melalui Muara Angke dengan menaiki Kapal kecil dengan waktu tempuh 2,5 jam.
Jam 8:00 pagi kapal yang kami naiki berangkat dari Muara Angke menuju Pulau Pari di mulailah petualangan di Pulau Pari.
Duduk Rapi di kapal - sebelum berangkat 

Om  Rifal & Om Deris ngak kebagian kursi . . . .

Perlahan Kapal meninggalkan Pelabuhan Muara Angke

Meninggalkan Pelabuhan Muara Angke menuju Pulau Pari, kita akan di sajikan pemandangan kapal-kapal nelayan yang berhimpitan sedang berlabuh di dermaga dan Kapal berlayar tidak jauh dari dermaga Muara Angke kita akan melihat pemandangan yang eksotik , gedung yang menjulang tinggi di tepi pantai, sehingga aku tak bosan-bosan melihatnya.       
                           



 Kapal - kapal nelayan berlabuh di dermaga Muara Angke 


fidah . h
 Langit Jakarta di atas gedung tinggi tepi laut - Muara Angke

Mufidah. H
Gedung - gedung tinggi di tepi laut Muara Angke

Kami meninggalkan Pelabuhan Muara Angke dengan ombak yang mengayun - ayun. Selama perjalanan menuju Pulau Pari, kita akan melewati beberapa Pulau yang masih merupakan gugusan Kepulauan Seribu dan aku pun menikmati keindahannya.

Dalam perjalanan aku laper - tapi ada yang mabok juga loh

Agak lama kapal berlayar - duduk nya berantakan . . .  hehehe 
Gugusan pulau di Kepulauan Seribu 

Pulau-pulau yang kami lewati 

 Aku menikmati pemandangan antara Muara Karang dan Pulau Pari


B e r s a m b u n g . . . . . . . . . . . . . . .