Translate

Rabu, 07 Mei 2014

JELAJAH NEGERI INI

CANDI JIWA - BLANDONGAN
&
PANTAI PAKIS JAYA
 ( KARAWANG )

Oleh : N.Mufidah. Hrp

Bergaya sebelum berangkat
9 April 2014, Setelah mengikuti pemilu legislatif kami berangkat, petualangan dimulai. Dengan beriringan kami melalui Jl.Raya Babelan menelusuri sungai Bekasi.
Jembatan Muara (CBL)
Muara kami lalui (pertemuan antara sungai Bekasi dan sungai Citarum), kami terus melaju beriringan melalui Jl.Pasar Muara.
Pasar muara kami tinggali, kami memasuki Jl.Suka tenang terus menuju Jl.Jaya Bakti.
Pagi yang indah - Jl. Suka tenang
Jl.Pulo rengas, kami lintasi. Di kiri dan terkadang kanan kami lalui pengelolaan gas alam dan juga sumur-sumur minyak bumi, alam bekasi yang kaya raya.

Kami terus menelusuri jalan yang berkelok-kelok, kami mengambil jalan pintas memotong Sungai Citarum, menyeberangi menaiki perahu (eretan),
Menunggu perahu (eretan) untuk menyeberangi S.Citarum
Eretan
Beberapa kampung kami lewati, dan akhirnya kami  sampai juga di jalan raya Desa Batujaya.
Akhirnya kami sampai juga di lokasi Candi ( ada 39 candi), tetapi yang baru di bersihkan atau di gali baru beberapa.



Candi Jiwa

Musium Candi - Batu jaya






Peninggalan sejarah - candi di Batu Jaya












Sunset di Candi Blandongan



Komplek Percandian
di. . . Batu Jaya





Puas kami melihat-lihat peninggalan candi, kami pun meneruskan perjalanan menuju Pantai Pakisjaya.
Istirahat sebelum meneruskan perjalanan


Kembali kami menelusuri jalan yang berliku - liku dengan aspal yang telah mengelupas, ada
beberapa ruas jalan yang aspalnya telah hilang entah kemana dan hanya di lapisi tonjolan-tonjolan batu kapur, motorpun tidak dapat berlari kencang.
Udara laut terasa sudah, di kiri dan kanan terhampar tambak-tambak ikan Bandeng atau mungkin udang.
Penghubung Kab.Bekasi & Kab.Karawang
Selamat datang di Pantai Tanjung Pakis
Untuk masuk ke Pantai Tanjung pakis, kami membayar ristubusi Rp.7000,- . kami berkeliling sebentar di pemukiman penduduk nelayan di sekitar Pantai Pakis, setelah lelah kamipun beristirahat di salah satu saung di tepi Pantai Pakis.
Camar berterbangan di tambak-tambang nelayan di dekat pantai
Ubur-ubur terdampar di bibir pantai
Santai di saung sambil menikmati kelapa muda








Ada pelayan nya juga Loh

















  
                                                                                 Gaya dulu ah . . . .
                                                                          di Pantai Tanjung Pakis 
Senja di Pantai Tanjung Pakis
Mentari perlahan meninggalkan peraduannya, gelap mulai menyelimuti dan kami perlahan berjalan meninggalkan pantai pakis jaya.
 Hamparan pasir membentang
Tak lelah mata memandang . . . indah mempesona
Mentari perlahan tenggelam di sisi mu
Hembusan angin menerbangkan butir-butir pasir halus mu
Taukah engkau . . . . 
Betapa damai hati ku memandang mu
Ombak-ombak saling bekejaran
Seperti ingin menjadi sang juara
Berlomba untuk mencapai tujuan
pasirmenghempaskan diri di pasir . . . membentuk lukisan alam

Aku . . . merenung sejenak 
Berdiri diatas hamparan pasir yang lembut
T U H A N . . . . . .
Kitika sangsurya mulai tenggelam menuju peraduannya
Langit terlihat sangat indah. . . dengan warna violet nya
Alam ini indah . . . Kau ciptakan dengan begitu sempurna
Bertambah keyakinan ku
Betapa Maha Kuasa Nya Diri Mu
Malam di eretan - menuju Babelan





T  A  M  A  T